Kode Babi Dalam Makanan Kemasan

Assalamu’alaikum

Beberapa waktu yang lalu, seorang pegawai Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM)
di Pegal, Prancis berhasil membongkar kode rahasia pada kemasan makanan yang disebut E-CODES,
yaitu tentang bahan2 yang berasal dari babi ….

Kode Babi Dalam Makanan Kemasan

Assalamu’alaikum

Oleh Dr.M. Anjad Khan

Salah seorang rekan saya bernama Shaikh Sahib, bekerja sebagai pegawai di Badan Pengawasan Obat & Makanan (POM) di Pegal, Prancis. Tugasnya, mencatat semua merk barang, makanan & obat-obatan.

Produk apapun yang akan disajikan suatu perusahaan ke pasaran, bahan-bahan produk tesebut harus terlebih dulu mendapat ijin dari BPOM Prancis dan Shaikh Sahib bekerja di bagian QC. Tak heran jika ia mengetahui berbagai macam bahan makanan yang dipasarkan. Banyak dari bahan-bahan tersebut dituliskan dengan istilah ilmiah, namun ada juga beberapa yang dituliskan dalam bentuk matematis seperti E-904, E-141.

Awalnya, saat Shaikh Sahib menemukan bentuk matematis, dia penasaran lalu menanyakan kode matematis tersebut kepada orang Prancis yang berwenang dalam bidang itu. Orang Prancis menjawab, KERJAKAN SAJA TUGASMU, DAN JANGAN BANYAK TANYA …!

Jawaban itu, semakin menimbulkan kecurigaan Sahib, lalu ia pun mulai mencari tahu kode matematis dalam dokumen yang ada. Ternyata, apa yang dia temukan cukup mengagetkan kaum muslimin dunia. Hampir di seluruh negara bagian Barat, termasuk Eropa pilihan utama untuk daging adalah daging babi. Peternakan babi sangat banyak terdapat di negara- negara tersebut. Di Prancis sendiri jumlah peternakan babi mencapai lebih dari 42.000 unit.

Jumlah kandungan lemak dalam tubuh babi sangat tinggi dibandingkan dengan hewan lainnya. Namun, orang Eropa & Amerika berusaha menghindari lemak-lemak itu. Yang menjadi pertanyaan dikemanakan lemak-lemak babi tersebut? Babi-babi dipotong di rumah jagal yang diawasi BPOM, tapi yang bikin pusing POM adalah membuang lemak yang sudah dipisahkan dari daging babi.

Dahulu sekitar 60 tahun lalu, lemak-lemak babi itu dibakar. Kini mereka pun berpikir untuk memanfaatkan lemak-lemak tersebut. Sebagai awal uji cobanya, mereka membuat sabun dengan bahan lemak babi, dan ternyata berhasil.

Lemak-lemak itu diproses secara kimiawi, dikemas rapi dan dipasarkan. Negara di Eropa memberlakukan aturan yang mewajibkan bahan setiap produk makanan, obat-obatan harus dicantumkan pada kemasan. Karena itu, bahan dari lemak babi dicantumkan dengan nama Pig Fat (lemak babi) pada kemasan produknya.

Agar mudah dipasarkan, penulisan lemak babi dalam kemasan diganti dengan lemak hewan. Ketika produsen ditanya pihak berwenang dari negara Islam, maka dijawab lemak tersebut adalah lemak sapi & domba. Meskipun begitu lemak-lemak itu haram bagi muslim, karena penyembelihannya tidak sesuai syariat Islam.

Label baru itu dilarang keras masuk negara Islam, akibatnya produsen menghadapi masalah keuangan sangat serius, karena 75% penghasilan mereka diperoleh dengan menjual produk ke negara Islam, mengingat laba yang dicapai bisa mencapai miliaran dollar.

Akhirnya, mereka membuat kodifikasi bahasa yang hanya dimengerti BPOM, sementara orang lain tak ada yang tahu. Kode diawali dengan E – CODES, E-INGREDIENTS, ini terdapat dalam produk perusahaan multinasional, antara lain: pasta gigi, permen karet, cokelat, gula2, biskuit, makanan kaleng, buah2an kaleng, dan beberapa multivitamin serta masih banyak lagi jenis makanan & obat2an lainnya.

Sejak produk2 di atas banyak dikonsumsi negara2 muslim, kita sebagai negara muslim sedang mengalami masalah penyakit masyarakat, yakni: seperti hilangya rasa malu, kekerasan, seks (kumpul kebo).

Karena itu, saya mohon kepada sesama muslim di mana pun, untuk memeriksa secara seksama bahan2 produk yang akan kita konsumsi dan mencocokkannya dengan daftar kode E-CODES berikut ini karena produk dengan kode-kode di bawah ini positif mengandung lemak babi:

E100, E110, E120, E-140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270,
E280, E325, E326, E327, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436,
E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482, E483,
E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.

Adalah tanggung jawab kita bersama untuk mengikuti syari’at Islam dan juga memberitahukan informasi ini kepada sesama muslim lainnya.

Semoga manfaat,

M. Anjad Khan
Medical Research Institute United States

diambil dari: ebook-indonesia. bravehost

10 Komentar »

  1. rhiezelnha said

    g’nyangka yach.ternyata islam masih dijajah ma orang2 nonislam.kiraiiiin dah bebas g’ tw’a..

  2. Intan said

    Saya sangat beruntung telah membaca informasi yang anda berikan, karena sangat bermanfaat. Terima kasih….

  3. denszuko said

    Mohon informasi lebih lengkap tengtang produk makanan,kosmetik, fasion dll dengan bahan baku atau yang disinayalir mengandung babi. syukur-syukur dengan merk edarnya. soalnya kalo kode susangat ngingetnya. ditunggu jawabannya dan banyuannya ya.

  4. khoeroni said

    klo emang dari dunia barat,semua daging ya jelas haram lah…. lawong nyembelihnya gak baca asma Allah. gitoh… daging mentah aja di umbar.. mo dikasih kode apa juga dah jelas…

  5. faiz said

    terima kasih atas infonya.
    klo bisa kasih contoh produk2 apa saja yg mengandung BB mas.
    tengkyu

  6. fuuryoku said

    trims kang atas infonya. maaf ngrepoti lagi, kalau bisa skalian disebarkan via e-mail ke saudara2 di SAY NO TO JIL biar mereka tahu info ini…

  7. vya said

    terima kasih atas infonya..
    Tapi saya mau nanya: saya pernah menemukan kode2 tsb, tapi pd produk mknn yg mgandung kode itu ada tulisan halalnya, pdhal kn tdpt kode itu, jd bgaimana?

  8. mahdiyani praptandari said

    yah……g bisa makan belgian choclate dong….ada lemak babi dgn kode E471hiks…..aku kan lagi punya belgian choclate nih…..

  9. Ari said

    Indonesia dengan peringkat ke-4 negara berpenduduk terbesar di Dunia tentunya menjadi pangsa pasar yang menggiurkan untuk produk2 yang mengandung bahan tersebut. Jadi kitalah yang harus lebih mawas diri untuk memproteksi diri dan keluarga kita dari kontaminasi barang haram; secara kita tak bisa berharap banyak sama proteksi yang lemah dari pemerintah yang seperti kita semua tahu sangat mudah dilobi dan diajak kongkalingkong oleh produsen besar untuk meloloskan produk mereka supaya bisa dipasarkan dengan mulus di Indonesia. Wallahu alam…

  10. jazakallah atas infonya pak, jika berkenan memberikan informasi lainnya mohon di infokan ke kami kembali, ijin mengcopy paste artikelnya ut keperluan penyebaran informasi penting ini,

    m.iskandar

RSS feed for comments on this post · TrackBack URI

Tinggalkan komentar